Baterai rechargeable merupakan solusi dari berbagai masalah yang disebabkan oleh baterai non-rechargeable. Kalau sebelumnya baterai mempunyai kapasitas daya tertentu dan tidak bisa dipakai lagi setelah digunakan, baterai isi ulang ini dapat dipakai hingga berkali-kali.
Biasanya baterai isi ulang ditemukan pada perangkat elektronik seperti kamera, radio dan ponsel. Tidak hanya itu, perangkat berukuran besar sekali pun bisa menggunakan baterai isi ulang, misalnya motor listrik dan mobil listrik.
Kelebihan dari baterai isi ulang membuatnya lebih dipilih untuk mencadangkan energi. Ketika ingin membeli baterai isi ulang, pahami dulu ciri-ciri baterai yang layak dibeli. Ketahui pula bagaimana cara merawat baterai isi ulang supaya tahan lama.
Simak jawabannya hanya pada pembahasan di bawah ini!
Baca juga:
- 9 Baterai Sepeda Listrik untuk Berbagai Merk (Selis, Goda, dll)
- 9 Tips Merawat Sepeda Motor Listrik & Menjaga Performa Baterai
Pengertian Baterai Rechargeable
Sesuai dengan namanya, baterai isi ulang adalah baterai yang dapat digunakan berkali-kali. Itu memungkinkan daya tahannya lebih lama dari baterai non-rechargeable. Apabila dilihat secara fisik, penampilan dari baterai isi ulang dan baterai sekali pakai hampir mirip.
Ukurannya kecil, namun kapasitasnya tak perlu diragukan lagi. Baterai isi ulang dikategorikan menjadi tiga tipe, yaitu baterai isi ulang alkaline, baterai isi ulang lithium ion dan baterai lithium polimer. Perbedaannya terdapat pada material pembuat, kapasitas hingga daya tahan dari baterai.
Dalam hal ketahanannya, baterai li-ion merupakan baterai yang paling awet. Sedangkan baterai isi ulang alkaline adalah jenis baterai termurah dan dapat digunakan sebanyak 25 kali. Soal fleksibilitas, baterai lithium polimer yang memenangkannya.
Baterai isi ulang juga hadir dalam versi portabel dan tanam. Biasanya baterai portabel digunakan pada perangkat berukuran kecil. Sebaliknya, baterai tanam umumnya dipasang pada kendaraan listrik.
Maka dari itu, ketika ingin membeli baterai isi ulang, hendaknya perhatikan lagi apa tujuan membeli baterai dan apakah karakteristiknya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perangkat yang berkaitan.
Tips Beli Baterai Rechargeable
Ada banyak macam dan merek baterai isi ulang yang dijual. Melihat opsi yang beragam, terkadang muncul rasa bingung, bukan? Oleh karena itu, perhatikan dulu tips sebelum beli baterai isi ulang di bawah ini:
1. Cek Ketahanan Baterai
Baterai diproduksi dengan karakteristik tertentu, ada yang daya tahannya besar dan ada pula yang biasa saja. Semakin besar kapasitas daya tahannya, maka semakin lama masa simpannya.
Kebanyakan orang lebih memilih baterai dengan daya tahan yang besar, karena dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi daya tahannya mungkin tidak sesuai dengan klaim akibat terpengaruh oleh penggunaan.
2. Perhitungkan Anggaran yang Mau Disiapkan
Tawaran harga yang murah memang selalu menggiurkan. Namun perlu diperhitungkan lagi berapa anggaran yang mau digunakan untuk membeli baterai rechargeable.
Pada umumnya, semakin bagus baterainya, semakin mahal pula harganya. Baterai lithium ion merupakan baterai yang harganya menempati urutan teratas.
3. Ketahui Kandungan Bahan Kimia
Baterai menggunakan bahan kimia supaya bisa bekerja dengan baik. Bahan kimia yang digunakan menjadi penentu apakah baterai tersebut berkualitas atau tidak. Baterai dengan kandungan lithium dijual dengan harga yang tinggi, apalagi lithium dalam bentuk polimer.
Selain itu, bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan baterai di antaranya yaitu Lithium Cadmium (LiCd) dan Nickel Cadmium (NiCd).
4. Sesuaikan dengan Tujuan
Tidak semua baterai bisa digunakan untuk segala keperluan. Contohnya, remote TV hanya bisa menggunakan baterai model AAA, bukan baterai lithium. Baterai Li-ion seringkali digunakan pada ponsel.
Maka dari itu, sangat penting memilih baterai yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Untuk mengetahui apakah baterai yang mau dibeli cocok dengan perangkat, sebaiknya lakukan riset terlebih dulu.
Cara Merawat Agar Baterai Rechargeable Awet dan Tahan Lama
Baterai isi ulang sebetulnya mempunyai batasan. Setelah sekian kali penggunaan, terkadang kinerjanya menurun dan bisa memengaruhi operasional perangkat. Beruntungnya ada cara untuk menjaga agar baterai tetap bersih, awet dan bertahan lama. Berikut adalah beberapa tipsnya:
1. Tidak Langsung Menggunakan Baterai yang Baru Dibeli
Baterai yang masih baru sebaiknya tidak langsung digunakan. Cara yang benar adalah mengecasnya terlebih dulu selama kurang lebih 4-12 jam. Setelah baterai penuh, baru gunakan untuk keperluan.
2. Jangan Biarkan Baterai Kosong
Ketika baterai mulai menunjukkan tanda-tanda kehabisan daya, jangan biarkan baterai sampai habis total. Setiap baterai mempunyai batas minimum tegangan, apabila sampai melewatinya, maka baterai akan cepat rusak dan kinerjanya menurun.
3. Simpan Baterai di Tempat yang Aman
Baterai rechargeable maupun non-rechargeable harus disimpan di tempat yang aman. Kandungan bahan kimia di dalamnya sangat berbahaya apabila baterai sampai terbakar, jatuh maupun terbanting.
4. Tidak Menggunakan Perangkat Saat Pengisian Daya
Baterai akan cepat rusak dan panas apabila sambil menggunakan perangkat. Biasanya orang menggunakan HP sambil dicolok, begitu juga dengan laptop. Melakukan hal ini dalam jangka waktu yang panjang akan membuat baterai mudah menggelembung.
Kesimpulan
Baterai rechargeable sama-sama membutuhkan perawatan seperti baterai non-rechargeable. Hal yang membedakannya dari yang lain yaitu material, harga serta cara kerjanya. Namun penggunaannya sebenarnya hampir bisa dipakai pada hampir seluruh perangkat elektronik.