Dalam menentukan penggunaan lampu, sering kali orang dikenalkan dengan istilah watt, lumen, bahkan lux. Cara memilih lumen lampu akan menentukan seberapa terang lampu tersebut. Sedangkan watt adalah jumlah daya yang dihabiskan untuk lampu tersebut selam menyala.
Tentu saja dari definisi singkat ini sudah bisa diketahui bahwa lumen dan watt adalah dua hal yang berbeda namun tetap saking berkaitan dengan lampu. Lumen sendiri punya cara perhitungannya. Sehingga lumen tidak bisa dipilih secara asal-asalan.
Lantas sebenarnya bagaimana lumen pada lampu itu? Bagaimana perhitungan lumen sehingga bisa memilih lumen lampu yang tepat? Apakah memilih Lumen Lampu itu sama dengan memilih bohlam lampu yang akan dipasang di dalam rumah?
Mengenal Lebih Dalam Arti Lumen
Sebelum belajar cara memilih lumen lampu, sahabat perlu mengenal lebih dalam tersebut dulu terkait lumen itu sendiri. Meskipun di atas sudah dijelaskan sekilas, namun tetap saja pembahasan lumen ini harus benar-benar dipahami agar bisa memilih lumen yang tepat.
Lumen lampu merupakan satuan turunan SI yang digunakan pada luks cahaya. Ketika ingin mengukur total cahaya yang terpancar oleh lampu, maka lumen inilah yang harus dihitung. Lumen Lampu yang dibutuhkan di beberapa tempat mungkin berbeda-beda.
Seperti contohnya adalah cahaya lampu yang dibutuhkan untui lorong, ruang belajar, dan ruang tamu tentu berbeda. Untuk bisa memilih lumen lampu, sahabat harus bisa menghitung lumen dan kebutuhan cahaya yang akan dipasang tersebut.
Untuk sahabat yang ingin menggunakan lampu LED, ada spesifikasi yang harus diketahui dari lumen lampu LED. Diantara spesifikasinya adalah:
- Satuan lumen (lm) berarti luminositas lampu.
- Ukuran 1000 lumen sama dengan luminositas 75 watt bohlam.
- Untuk kamar tidur, kisaran lumen yang dibutuhkan adalah 100 lm per meter persegi. Sedangkan untuk lampu kantor lumen yang dibutuhkan adalah 250 ml per meter persegi.
Tabel Kebutuhan Lumen Lampu LED Secara Umum
Untuk bisa mempraktikkan cara memilih lumen lampu, sahabat juga harus perhatikan tabel kebutuhan lumen tiap ruang dalam hunian yang menggunakan lampu LED secara umum. Tabel ini nantinya bisa jadi panduan, berikut ini tabelnya:
Nama Ruangan | Kebutuhan Lumen |
Gudang | 100-300 lm per meter persegi |
Ruang kerja | 250-300 lm per meter persegi |
Kamar mandi | 250-300 lm per meter persegi |
Tangga | 100-150 lm per meter persegi |
Dapur | 250-300 lm per meter persegi |
Kamar tidur | 100-150 lm per meter persegi |
Ruang keluarga | 100-150 lm per meter persegi |
Cara Memilih Lumen Lampu Secara Tepat
Setelah mengetahui tabel kebutuhan umum dari lumen lampu, berikutnya sahabat bisa mulai belajar cara menentukan lumen lampu yang pas untuk setiap ruangan dalam hunian rumah kita. Berikut ada beberapa cara yang mungkin bisa sangat membantu dalam memilih lumen:
1. Lakukan Pengukuran Ruangan
Hal pertama yang harus dilakukan tentu saja harus melakukan pengukuran terlebih dulu terhadapnluas ruangan. Hal ini dilakukan untuk menetapkan kebutuhan lumen ruangan tersebut. Nantinya setelah didapatkan ukuran, maka bisa dihitung kebutuhannya berdasar tabel di atas.
2. Pahami Kebutuhan Cahaya Ruangan
Setelah mengukur luas ruangan, kita juga perlu memahami seberapa cahaya yang dibutuhkan oleh ruangan tersebut. Pasalnya ruangan setiap rumah terkadang berbeda, apalagi jika desain yang dibuat berbeda. Hal tersebut akan membuat kebutuhan cahaya ruang jadi berbeda.
Misalnya saja pada ruang belajar dan dapur, intensitas cahaya yang dibutuhkan jauh lebih tinggi dari pada cahaya di lorong atau tangga. Kebutuhan lumennya sekitar 250 hingga 300 lm per meter persegi
3. Tentukan Suhu Warna Cahaya Ruangan
Meskipun lumennya tinggi, namun jika suhu warna yang dipakai salah maka hal tersebut tidak bisa maksimal difungsikan. Seperti misalnya di kamar mandi yang notabennya butuh suhu warna cahaya yang tinggi sehingga cahaya yang dihasilkan pun sangat terang.
Namun ukuran suhu ini tergantung kebutuhan masing-masing. Misalnya pada ruang bawah tanah yang sebenarnya tidak begitu membutuhkan cahaya tinggi karena umumnya dipakai gudang saja. Namun jika ruang bawah tanah tersebut dijadikan bengkel, maka lumen butuh tinggi
4. Hitung Lumen Yang Dibutuhkan
Tahapan selanjutnya adalah mulai menghitung lumen yang dibutuhkan. Cara menghitungnya sahabat bisa gunakan kisaran kebutuhan umum lumen lampu LED untuk beberapa ruangan sebagaimana tabel yang sudah dituliskan di atas.
Kalian kebutuhan lumen yang ada di tabel dengan total luas ruangan. Setelah didapatkan hasilnya, tentukan berapa sumber cahaya yang akan dipasang dalam ruangan. Dalam hal ini sumber cahaya yang dimaksud adalah seperti lampu.
Misalnya total lumen yang dibutuhkan untuk satu ruangan dapur adalah 3000 lm, maka 3000 lm ini bisa dibagi dengan beberapa lampu yang akan dipasang di dalam dapur. Nantinya setiap lampu bisa memiliki jumlah lumen yang sama.
Kesimpulan
Cara memilih lumen lampu memang harus dilakukan dengan pemahaman yang matang. Memilih watt yang tepat bukan berarti akan mendapatkan lumen yang tepat pula. Maka perhatikan betul tips di atas sehingga sahabat bisa membeli lampu yang sesuai dengan ukuran ruangan dan sumber cahaya.
Baca Juga: Cara Menghemat Energi Listrik untuk Mengurangi Pengeluaran Biaya