Kepopuleran nama Elon Musk sebagai pemilik brand mobil listrik sangat terkenal di Indonesia, ternyata itu tidak berbanding lurus dengan perkembangan mobil listrik di Indonesia. Mobil listrik di Indonesia kurang mendapat sambutan meski presiden Jokowi sudah memberi dukungan untuk mengembangkan mobil bertenaga listrik. Lalu kenapa mobil listrik tidak berkembang di Indonesia?
Pengguna mobil pribadi di Indonesia memang cukup banyak. Tapi sebagian besar pengguna mobil masih memilih menggunakan mobil berbahan bakar fosil seperti bensin dan solar. Kurang tertarik menggunakan mobil listrik. Lalu kenapa mobil listrik tidak berkembang di Indonesia? Artikel ini akan membahas selengkapnya.
Kenapa Mobil Listrik Tidak Berkembang di Indonesia?
Ada beberapa alasan kenapa mobil listrik tidak berkembang di Indonesia, antara lain:
Harganya Cukup Mahal
Kendala pertama kenapa mobil listrik tidak banyak yang melirik adalah harganya yang cukup mahal. Bahkan bisa dua kali hingga tiga kali lipat mobil konvensional dengan jenis yang serupa. Hanya orang yang punya uang lebih saja yang bisa membeli mobil ini.
Mobil Tesla saja berharga antara 900 juta hingga 1,3 milyar. Ini harga jual di negara aslinya dan belum termasuk harga jual di Indonesia. Ini sama saja dengan dua kali lipat harga mobil minibus atau SUV berdimensi besar. Dengan harga yang cukup mahal ini membuat sebagian orang berpikir ulang untuk membeli mobil listrik.
Stasiun Pengisian Bakarnya Masih Sedikit
Salah satu alasan mengapa banyak orang lebih memilih menggunakan mobil berbahan bakar fosil adalah kemudahan menemukan stasiun bahan bakar. Termasuk saat berada di pelosok atau tempat terpencil di Indonesia. Sangat mudah menemukan SPBU yang menjual bahan bakar seperti solar dan bensin.
Berbeda dengan stasiun pengisian bahan bakar listrik. Masih jarang ditemukan stasiun untuk mengisi ulang tenaga mobil listrik. Jikalau pun ada, hanya ada di perkotaan dengan jumlah yang sangat terbatas. Inilah alasan mengapa banyak orang tidak tertarik menggunakan mobil listrik.
Jarak Tempuh yang Pendek Jadi Alasan Kenapa Mobil Listrik Tidak Berkembang di Indonesia
Alasan lain mengapa mobil listrik tidak populer karena jarak tempuhnya yang tidak bisa jauh. Rata-rata hanya bisa digunakan untuk perjalanan dalam kota saja. Tidak bisa melewati jarak tempuh yang jauh antar pulau. Karena selain sulit menemukan pengisian bahan bakar, mobil listrik juga kurang menunjang untuk perjalanan yang lama dan jauh.
Ini bisa menjadi pertimbangan bagi Sahabat yang ingin membeli mobil listrik. Pastikan hanya untuk berkendara jarak dekat saja. Atau hanya sebatas untuk keperluan berkendara di dalam kota.
Perlu Pengisian yang Cukup Lama
Dari energi 0%, memerlukan waktu charging yang cukup lama. Bahkan bisa berjam-jam hingga bisa terisi penuh. Ini adalah kendala tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan waktu cepat untuk berbagai keperluan. Berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin yang hanya perlu beberapa menit untuk mengisi bensin di tanki hingga penuh.
Meski Elon Musk telah membuat mobil listrik dengan teknologi flash charge, namun ini belum ada di Indonesia. Jadi wajar jika tidak banyak orang Indonesia yang memilih menggunakan mobil listrik daripada mobil berbahan bakar fosil.
Baterai Menjadi Limbah yang Membahayakan
Alasan selanjutnya mengapa banyak pengguna yang tidak tertarik menggunakan mobil listrik adalah baterai yang tidak bisa mendaur ulang. Bekas baterai jika dibiarkan saja bisa menjadi barang bekas yang berbahaya bagi lingkungan. Karena belum ada perusahaan yang bisa mendaur ulang baterai mobil listrik.
Lalu kenapa belum ada perusahaan yang bisa mendaur ulang? Karena belum banyak pengguna mobil listrik. Sehingga jumlah baterai bekas juga belum banyak. Harapannya semoga pemerintah memperhatikan terkait daur ulang baterai mobil listrik ini. Agar lebih banyak lagi masyarakat yang memilih menggunakan mobil listrik.
Jumlah Bengkel Masih Terbatas
Tidak sulit menemukan bengkel mobil berbahan bakar fosil. Baik bengkel resmi atau bengkel perseorangan. Berbeda dengan bengkel mobil listrik. Jumlahnya yang sangat terbatas membuat sebagian besar orang merasa ragu untuk menggunakan mobil ini. Khawatir kalau susah menemukan bengkel jika membutuhkan sewaktu-waktu.
Seandainya ada hanya ada di kota besar. Sulit menemukan di kota kecil atau bahkan daerah pelosok atau terpencil. Begitu juga dengan suku cadangnya. Tidak kalah sulit untuk menemukan suku cadang yang rusak. Sekalipun ada, harganya juga cukup mahal.
Desain Kurang Populer
Dan ini adalah alasan mengapa banyak orang tidak tertarik dengan mobil listrik. Karena tidak desain yang kurang populer layaknya mobil berbahan bakar fosil. Desain eksterior yang kurang ciamik inilah yang menyebabkan orang merasa kurang pede jika menggunakan mobil listrik
Kesimpulan
Mobil listrik digadang-gadang akan menjadi mobil masa depan. Meski cukup laku di Amerika, nyatanya kurang laku di Indonesia. Kenapa mobil listrik tidak berkembang di Indonesia? Setidaknya ada 7 alasan mengapa mobil ini kurang laku di Indonesia.