Lampu yang biasa dikenal oleh semua orang adalah alat yang bisa memancarkan cahaya dan saat ini menjadi kebutuhan semua orang untuk menerangi hunian. Lampu ini ternyata punya banyak macam. Sahabat perku mengenali jenis-jenis lampu sebelum membelinya.
Mengenali jenis lampu akan membantu sahabat untuk memilih lampu yang tepat guna dipasang di hunian atau target tempat yang ingin dipasangi lampu. Tentu saja setiap jenis lampu ini biasanya punya fokus kegunaan yang berbeda-beda. Agar tak salah pilih, pembeli harus paham kebutuhan lampunya.
Mencari lampu terbaik harus didasarkan pada fungsi utama dari lampu tersebut dan disesuaikan dengan kebutuhan. Lantas sebenarnya apa saja jenis lampu yang didasarkan pada kegunaannya? Apakah lampu yang punya kegunaan berbeda ini bisa dialihfungsikan untuk kegunaan yang tidak seharusnya?
Ini Dia Beberapa Jenis-jenis Lampu Yang Dijual di Pasaran
Secara garis besar, kegunaan berbagai jenis lampu memang sama saja. Namun untuk beberapa kondisi, penggunaan lampu yang tidak sesuai justru akan memakan banyak energi dan tentu saja memengaruhi nilai estetika ruang.
Untuk itu cukup penting untuk memahami dulu jenis lampu dan kegunaan sebelum membelinya. Berikut di bawah ini beberapa pengenalan jenis lampu lengkap dengan fokus kegunaannya:
1. Pijar
Bisa dibilang lampu pijar ini merupakan lampu klasik yang merupakan pendahulu dari lampu-lampu yang ada di jaman sekarang. Lampu pijar mengandalkan tungsten sehingga bisa menghasilkan cahaya lampu. Tungsten ini nantinya harus ditanamkan terlebih dulu.
Mula-mula bagian dalam tungsten diberi gas nitrogen. Kemudian voltase lampu pijar harus dibuat semakin tinggi agar lampu pijar ini bisa mengeluarkan cahayanya. Semakin tinggi voltasenya, maka semakin terang pula cahayanya.
Biasanya orang akan menggunakan dimmer untuk mengontrol tingkat terangnya lampu pijar. Lampu jenis ini saat digunakan akan membuat kesan klasik yang estetik.
Namun kekurangannya, lampu ini tidak tahan lama. Lampu biasanya juga cocok digunakan untuk alat penetapan teekur karena sifatnya yang hangat.
2. Lampu Pendar
Beralih dari lampu pijar, kali ini ada lampu pendar yang merupakan salah satu dari jenis-jenis lampu versi terbaru yang lebih modern dibandingkan lampu pijar. Selain itu jika dibandingkan dengan lampu pijar, lampu pendar ini lebih hemat energi dan daya.
Meskipun daya yang dipakai lampu pendar lebih sedikit, namun tingkat cahaya terang yang dikeluarkan lampu pendar sama dengan tingkat cahaya yang dikeluarkan lampu pijar. Lampu pendar ini cukup banyak diminati dan sudah biasa dijumpai di setiap rumah.
Ketahanannya yang bagus juga jadi salah satu faktor mengapa lampu pendar lebih banyak diminati. Kegunaannya sebagai lampu penerang di rumah.
3. Fluorescent Tube
Penyebutan nama lampu ini mungkin masih terlalu sulit. Lampu ini punya bentukan memanjang seperti tabung. Untuk bisa menampilkan cahayanya, fluorescent tube membutuhkan gas flor. Setelah itu energi listrik yang sudah ada dalam lampu akan bekerja membangkitkan gas.
Dari sanalah nantinya akan keluar cahaya ultraviolet. Dari sinar ultraviolet lantas berubah jadi fosfor. Fosfor ini berfungsi memberi radiasi cahaya putih lampu. Inilah mengapa kebanyakan jenis lampu cahayanya putih.
Sebelum menghasilkan cahaya, di dalam tabung lampu akan terjadi perpaduan antara fosfier dan mineral lain yang sudah ada dalam lampu ini. Cahaya yang muncul dari jenis lampu ini umumnya sangat terang. Unggulnya lagi, ketahanan lampu sangat bagus, jadi bisa dipakai dalam waktu lama.
4. LED
Sama halnya dengan lampu pendar, lampu LED juga termasuk jenis-jenis lampu yang banyak digunakan oleh masyarakat luas. LED sendiri adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Lampu jenis ini punya sumber cahaya yang berasal dari diode.
Lampu LED tergolong hemat daya saat digunakan karena tidak mengandalkan filamen. Selain hemat, pemakaiannya juga cukup tahan lama.
Lampu LED punya cahaya yang sangat terang sehingga lebih fleksibel digunakan untuk penerangan apa saja. Biasanya lampu ini digunakan untuk penerangan rumah dan penerangan motor.
Meskipun cahayanya sangat terang dan fleksibel digunakan untuk apa saja, namun lampu LED ini tidak bisa fokus ke objek tertentu saja. Cahayanya cenderung menyebar. Lampu LED yang dijual di pasaran punya berbagai ukuran, jadi akan lebih mudah menyesuaikan kebutuhan.
5. Neon
Pernahkah sahabat melihat lampu yang berwarna-warni dan dijadikan hiasan? Lampu tersebut biasa dikenal dengan sebutan lampu neon. Jenis lampu neon ini pemakaiannya juga hemat saat dialiri tenaga listrik. Lampu neon punya warna-warna cahaya yang menarik.
Di dalam lampu neon terdapat bahan gas argon gas ini nantinya akan dilewati oleh aliran listrik dan kemudian barulah lampu bisa menyala. Dengan begitu lampu neon lebih cocok digunakan untuk lampu hias.
6. Neon Kompak
Masih dalam kategori lampu neon, kali ini ada lampu neon kompak yang punya ukuran lebih kecil dan biasanya digunakan untuk penerangan rumah. Jika dilihat dari bentukannya, lampu neon kompak ini adalah salah satu jenis-jenis lampu neon yang hampir sama dengan lampu pijar.
Cara kerja lampu ini juga mirip dengan lampu neon biasa, yaitu dengan cara mengaliri gas dehgan daya listri agar sinar lampu bisa menyala. Yang secara spesifik membedakannya hanyalah ukuran lampu. Lampu neon kompak cenderung punya ukuran mini.
7. Lampu Mercury
Lampu mercury terdiri dari dua tabung, yakni tabung dalam dan tabung luar. Sedangkan cahaya lampu mercury bisa menyala jika ada proses loncatan elektron diantara tabung tersebut. Dua tabung pada lampi mercury ini punya fungsi yang berbeda.
Tabung bagian dalam berfungsi sebagai keperluan start yang mana tabung akan diisi dengan merkuri. Merkuri ini nantinya akan menjadi radiasi ultraviolet dan gas argon. Kemudian untuk tabung luarnya punya fungsi menjaga kestabilan suhu.
Lampu mercury tidak bisa bekerja pada faktor daya yang tinggi. Sebaliknya, lampu jenis ini bisa bekerja jika faktor dayanya rendah. Oleh karena penggunaan lampu mercury biasanya mengandalkan kapasitor untuk menstabilkan faktor daya.
8. Hybrid Halogen CFL
Selanjutnya jenis-jenis lampu ada Hybrid Halogen CFL. Lampu jenis ini merupakan kombinasi dari 3 lampu sekaligus, diantaranya adalah lampu pijar, CFL, dan halogen. Lampu hybrid halogen ini punya ukuran yang lebih kecil dibandingkan lampu jenis lain.
Ukurannya hampir sama dengan lampu pijar. Meskipun dari segi ukuran lampu ini terbilang kecil, namun dari segi tingkat cahaya lampu ini punya kualitas cahaya yang sangat terang. Selain itu penggunaan dayanya juga tahan lama.
Lampu hybrid halogen CFL banyak digunakan karena aman dan hemat daya. Bahkan tingkat keamanan penggunaannya sudah mendapat sertifikasi langsung dari Environmental Protection Agency dan US Department of Energy.
9. Lampu Uap Natrium
Lampu uap natrium tergolong lampu yang jarang sekali digunakan dan ditemukan di sekitar. Pasalnya lampu ini punya tekanan rendah. Untuk bisa memakainya, kinerja lampu uap natrium harus dipanaskan terlebih dulu dalam beberapa saat.
Barulah setelah itu lampu ini bisa menampakkan cahayanya. Jenis-jenis lampu uap natrium ini biasanya hanya dipasang pada tempat yang sangat luas, seperti tempat parkir.
10. Lampu Halogen
Jika sahabat pernah melihat lampu kompak seperti yang sudah diulas di atas, maka ukuran lampu halogen ini sama seperti lampu kompak. Lampu halogen mengandung filamen yang dibuat dari tungsten dan dibungkus oleh gas halogen.
Gas halogen inilah nanti yang akan membuat lampu menampakkan cahayanya sekaligus meningkatkan ketahanan daya yang digunakan.
Kesimpulan
Semakin hari semakin banyak bisa ditemukan berbagai macam jenis lampu. Adanya jenis-jenis lampu dan pemanfaatannya ini juga menunjukkan bahwa semua orang membutuhkan lampu dengan kadar kebutuhan yang berbeda-beda. Untuk itu pembeli harus bijak sebelum membeli lampu.
Baca Juga: Macam Macam Perubahan Energi Listrik